BAB 8
METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
PENDAHULUAN
Siklus hidup sistem merupakan penerapan
pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis
komputer. Siklus hidup sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya
lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih cepat.
Pengembangan sistem yang lebih responsif dapat dicapai dengan peningkatan
siklus hidup dan penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer (computer based development tools). Dua peningkatan
itu adalah prototyping dan rapid application development (RAD) dan
peralatan tersebut termasuk kategori CASE atau computer aided software engineering.
SIKLUS
HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle), atau SLC adalah
proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem
informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat
mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut
mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top down. SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan
dan penggunaan sistem.
Tahap-tahap Siklus
Hidup
Ada empat tahap siklus sistem, tahap
yang pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan. Tahap-tahap
ini secara berasama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle) SDLC.
Tahap kelima adalah tahap penggunaanya, yang berlangsung sampai sudah waktunya
untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang bkembali mengakibatkan
siklus itu akan diulangi lagi.
Pengelolaan Siklus
Hidup
Siklus hidup sistem yang pertama
dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer analisis
sistem, pemrogramman dan operasi. Di banyak perusahaan tanggung jawab masih
berada pada tingkat ini. Namun, kecenderungan saat ini juga meletakkan tanggung
jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Tanggung Jawab
Eksekutif
Saat sistem memiliki nilai strategi
atau mempengaruhi seluruh organisasi direktur utama atau komite eksekutif
mungkinmemutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya. Ketika lingkup sistem
menyempit dan fokusnya lebih operasional, kemungkinan besar kepemimpinan akan
di pegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah seperti wakil direktur
utama, direktur bagian administrasi dan CIO.
Komite Pengaruh SIM
Banyak perusahaan membuat suatu
komite khusus dibawah tingkat komite eksekutif yang bertanggung jawab atas
pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan komite tersbut memberikan
petunjuk pengarahan dan pengendalian yang berksinambungan, komite ini disebut
dengan komite pengaruh. Jika perusahaan membentuk komite pengaruh untuk
mengarahkan penggunaan sumber daya komputer perusahaan digunakan nama komite
pengarah SIM. Komite pengarah SIM melakukan tiga fungsi utama :
1. Menetapkan
kebijakan
2.
Menjadi pengendali keuangan
3. Menyelesaikan
pertentangan
Akibatnya
tugas dari komite pengarah SIM ini adalah menjalankan strategi yang ditetapkan
oleh komite eksekutif dan rencana strategis sumber daya informasi. Dengan
memusatkan manajemen siklus hidup sistem dalam komite pengarah diperoleh dua
keuntungan ;
1. Semakin
besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai diseluruh
perusahaan.
2. Semakin
besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan
pengendalian yang baik.
Kepemimpinan Proyek
Tim proyek mencakup semua orang yang
ikut serta dalam pengembangan sistem berabasis komputer. Suatu tim mungkin
memiliki belasan anggota yang terdiri dari pemakai, spesialis informasi dan
mungkin auditor internal. Auditor memastikan bahwa rancangan sistem memenuhi
persyaratan tertentu dalam hal akurasi, pengendalian, keamanan dan dapat
diaudit.
TAHAP
PERENCANAAN
Pengembanagan subsistem CBIS seharusnya
mendapatkan perhatian yang sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek
besar-besar lainnya, sperti pengenalan produk baru atau kontruksi dari pabrik
baru.
Keuntungan dari
Merencanakan Proyek CBIS
Keuntungan-keuntungannya
adalah sebagai berikut ;
1. Menentukan
lingkup dari proyek
2.
Mengenali berbagai area permasalahan
potensial
3.
Mengatur urutan tugas
4. Memberikan
dasar untuk pengendalian
LANGKAH-LANGKAH
DALAM TAHAP PERENCANAAN
Tiap langkah yang harus di ambil dan
mengidentifikasikan tanggung jawab dari komite pengarah SIM, manajer area
pemakai, dan analisis sistem. Selama tahap-tahap awal pengembangan sistem,
analis sistem bertindka sebagai spesialis informasi yang bertanggung jawab
untuk bekerja sama dengan pemakai. Anggota tim lainnya seperti pengelola databaase dan spesialis jaringan dapat
berperan pendukung. Langkah-langkahnya antara lain :
1. Menyadari
masalah
2. Mendefinisikan
masalah
3. Menetukan
tujuan sistem
4. Mengidnetifikasi
kendala-kendala sistem
5. Membuat
studi kelayakan
6. Mempersiapkan
usulan penelitian sistem
7. Menyetujui
atau menolak penelitian proyek
8. Menetapkan
mekanisme pengendalian
TAHAP
ANALISIS
Pada saat perencanaan telah selesai dan
mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis dari
sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah
ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau di perbarui.
Tahap-tahap analisis tersebut antara lain :
1. Mengumumkan
penelitian sistem
2.
Mengorganisasikan tim proyek
3.
Mendefinisikan kebutuhan informasi
4.
Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5.
Menyiapkan usulan rancangan
6. Menyetujui
atau menolak rancangan proyek
TAHAP
RANCANGAN
Rancangan sistem ini adalah penentuan
proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis
komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan
digunakan. Langkah-langkah tahap rancangan anatara lain ;
1. Menyiapkan
rancangan sistem yang terinci
2.
Mengidentifikasikan berbagai alternatif
konfigurasi sistem
3.
Mengevaluasi berbagai alternatif
konfigurasi sistem
4.
Memilih konfigurasi yang terbaik
5.
Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui
atau menolak penerapan sistem
TAHAP
PENERAPAN
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu
sistem yang bekerja. Tugas-tugas penerapan antara lain :
1. Merencanakan
penerapan
2.
Mengumumkan penerapan
3.
Mendapatkan sumber daya perangkat keras
4.
Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
5.
Menyiapkan database
6.
Menyiapkna fasilitas fisik
7.
Mendidik peserta dan pemakai
8. Masuk
kesistem baru
TAHAP
PENGGUNAAN
Tahap
penggunaan terdiri dari tingkah langkah yaitu :
1. Menggunakan
sistem
2.
Audit sistem
3. Memelihara
sistem
MENEMPATKAN
SIKLUS HIDUP SISTEM DALAM PERSPEKTIF
Demi memberi respon yang lebih baik
bagi kebutuhan pemakai spesialis informasi telah membuat modifikasi pada SLC
sehingga waktu yang di perlukan untuk menerapkan sistem informasi dikurangi.
Dari banyak modifikasi yang dicoba, dua hal mendapatkan banyak perhatian. Kedua
hal tersebut adalah prototyping dan rapid application development atau RAD.
PROTOTYPING
Prototipe
memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan
berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototipe disebut
prototyping.
Jenis-jenis Prototipe
ada dua jenis prototipe. Prototipe jenis
I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Prototipe jenis II merupakan
suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi suatu
sistem operasional. Pengembangan prototipe jenis I langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
kebutuhan pemakai
2. Menegmbangkan
prototipe
3. Menentukan
apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan
prototipe.
Pengembangan
prototipe jenis II langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
kebutuhan pemakai
2. Menegmbangkan
prototipe
3. Menentukan
apakah prototipe dapat diterima
4. Mengkodekan
sistem operasional
5. Menguji
sistem operasional
6. Menentukan
jika sistem operasional dapat diiterima
7. Menggunakan
sistem operasional
Prototyping dan siklus hidup pengembangan
sistem
Bagi sistem yang berskala kecil prototyping dapat menggantikan siklus
hidup pengembangan sistem. Namun bagi sistem berskala besar atau sistem yang
mempengaruhi unit organisasi yang besar prototyping
dipadukan dengan SDLC.
Daya Tarik Prototyping
Baik pemakai maupun spesialis
informasi menyukai prototyping untuk
alasan-alasan berikut ini :
1. Komunikasi
antara analisis sistem dan pemakai membaik
2.
Analisis dapat bekerja lebih baik dalam
menentukan kebutuhan pemakai
3.
Pemakai berperan lebih aktif dalam
pengembangan sistem
4.
Spesialis informasi dan pemakai
menghabiskan lebih sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem
5. Penerapan
menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.
Potensi Kegagalan Prototyping
Prototyping
bukannya tanpa potensi kegagalan :
1. Ketergeseran
untuk membuat prototipr mungkin menghasilkan jalan pintas dalam definisi
permasalahan, evaluasi alternatif dan dokumentasi. Istilah cepat dan kotor
digunakan untuk menjelaskan beberapa usaha prototyping.
2.
Pemakai mungkin begitu tertarik dengan
prototipe shingga mereka mengahrapakan sesuatu yang tidka realistis dari sistem
operasional
3.
Prototipe jenis I mungkin tidak
seefisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrogaraman.
4. Hubungan
komputer manusia yang disediakan oleh peralatan prototyping tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan
yang baik.
Penerapan yang
Berprospek Baik untuk Prototyping
Prototyping bekerja
paling baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut :
1. Resiko
tinggi
2.
Interaksi pemakai penting
3.
Jumlah pemakai banyak
4.
Penyelesaian yang cepat dipelukan
5.
Perkiraan tahap penggunaan sistem yang
pendek
6.
Sistem ynag inovatif
7. Perilaku
pemakaii yang sukar ditebak
RAPID APPLICATION
DEVELOPMENT
RAD (rapid application development) adalah seperangkat startegi,
metodologi dan peralatan yang terintegrasi yang ada dalam satu kerangka kerja
menyeluruh yang disebut information
engineering.
Unsur-unsur penting RAD
RAD
memerlukan empat unsur penting anatara lain :
1. Manajemen
: manajemen, khususnya manajemen puncak, harus merupakan orang yang suka
bereksperimen, yang suka melakukan hal yang baru atau orang yang cepat tanggap,
yang cepat belajar menggunakan metodologi baru. Menejamen harus mendukung RAD
sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang membuat kegiatan tersebut
sangat menyenangkan.
2.
Manusia : daripada menggunakan satu tim
tunggal untuk mengerjakan semua kegiatan SLC, RAD menyadari efisiensi yang
dapat dicapai melalui penggunaan beberapa tim yang terspesialisasi. Dapat di
buat tim-tim untuk perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi,
penelahan pemakai dan cutover.
3.
Metodologi : metodologi dasar RAD adalah
siklus hidup RAD, yang terdiri dari empat tahap (1) Perencanaan kebutuhan (2)
rancangan pemakai (3) konstruksi dan (4) cutover.
Tahap-tahap ini seperti SDLC mencerminkan pendekatan sistem. Pemakai berperan
penting dalam setiap tahap bekerja sama dengan spesialis informasi.
4. Peralatan
: peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa pemrograman generasi keempat
(fourth generation language) dan
peralatan CASE yang memudahkan prototyping
dan pembuatan kode.
CASE
CASE merupakan singkatan dari computer aided software engineering.
CASE merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan mengaihkan sebagian
beban kerja pengembangan sistem dari manusia kekomputer. Ada banyak produk CASE
di pasar yang menacapai tujuan inin dengan tingkat yang berbeda-beda. Tingkat kemampuan
peralatan tertentu dapat dinyatakan melalui tempatnya didalam SLC. Empat kategori
telah didefinisikan :
1. Peralatan
CASE tingkat atas : dapat digunakan oleh eksekutif perusahaan daat mereka membuat
perencanaan strategis.
Contoh : IEW/ planning workstasion dari knowledgeWare
dan Develop-mate dari IBM.
2. Peralatan CASE tingkat menengah : dapat
digunakan selama tahap analisis dan rancangan untuk mendokumentasikan proses
data dari sistem yang telah ada maupun sistem baru.
Contoh : Visible
Analyst dari Visible System dan Excelerator dari index Technology.
3. Peralatan CASE tingkat bawah : digunakan
selama tahap penerapan dan penggunaan untuk membantu programmer mengembangkan,
menguji dan menjaga kode. Perangkat ini biasa disebut code generators.
Contoh : Telon dari
Pasophic System yang menghasilkan COBOL atau kode PL/I
4.
Peralatan CASE terintegrasi : menawarkan
cakupan kombinasi dari peralatan CASE tingkat atas, menengah dan kebawah.
Contoh : DESAIGN-I dari
Andersen Consulting dan INCASE dari EDS.
Suatu Contoh
Information Engineering Facility (IEF)
dari texas Instrument terdiri dari tiga komponen penting, antara lain :
1. Konsep
model : eksekutif perusahaan bekerjasama dengan spesialis informasi, menentukan
bagaimana informasi dapat digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan
perusahaan.
2. Ensiklopedia rancangan informasi
ensiklopedia : suatu database yang ditempatkan pada sebuah komputer pusat, yang
berisi model bisnis dan semua model berikutnya yang dikembangkan selama SDLC. Ensiklopedia
memberikan pengendalian dan keamanana dan memungkinkan pemakai untuk berbagai
isi diantara bebrapa komputer (worksstations).
3. Metodologi
siklus hidup sistem : IEF menyediakan perangkat peralatan yang dapat digunakan
sepanjang siklus hidup sistem.
ok
BalasHapus