BAB
5
IMPLIKASI
ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI
PENDAHULUAN
Dampak
sosial dari komputer dalam konteks etika yaitu bagaimana komputer seharusnya
diterapkan untuk kebaikan masyarakat. Mula-mula kita akan mendifinisikan apa
yang dimaksud dengan perilaku moral, etika dan hukum serta menjelaskna mengapa
etika sangat penting dalam bisnis. Etika mempengaruhi bagaimana para spesialis
informasi melaksanakan tugasnya. Adalah tanggung jawab CIO untuk mencapai etika
dalam sistem yang dibuat dan orang-orang yang membuatnya. Untuk memenuhi
tanggung jawab ini CIO dapat mengikuti suatu startegi yang terencana baik.
MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Apakah
moral?
Moral
adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral adalah
institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Kita mulai
mempelajari peraturan-peraturan dari dari perilaku moral sejak masih anak-anak.
Seperti “lihat sebelum menyebrang jalan”, “jangan menari rambut saudarimu”,
“selalu ucapkan terimakasih”. Saat kita bertumbuh dan matang secara fisik dan
mental kita mempelajari peraturan-peraturan yang masyarakat harapkan untuk kita
ikuti. Peraturan-peraturan tingkah laku in adalah moral kita.
Apakah
etika?
Etika
adalah satu set kepercayaan standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok atau masyarakat-masyarakat. Semua individu bertanggung jawab pada
masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatuy kota, negara
atau profesi. Masyarakat bertindak sebagai “otoritas lebih tinggi” yang
memaksakan harapannya pada kita.
Apakah
hukum?
Hukum
adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat,
seperti pemerintah pada rakyat atau pada warga negaranya. Hingga kini sangat
sedikit hukum yang mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer
merupakan penemuan baru, umurnya brau 40 tahun. Dan tekhnologinya berubah
sangat cepat selama periode tersebut dan sistem hukum kesulitan mengikutinya.
Menempatkan
moral, etika dan hukum dalam perspektif.
Kita
dapat melihat bahwa penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai
moral dan etika dari para manajer, spesialis informasi dan pemakai, dan juga
hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diinterpretasikan karena berbentuk
tertulis. Di pihak lain etika tidak didefinisikan secara persis dan tidak
disepakati oleh semua anggota masyarakat.
ETIKA DALAM BISNIS DI
AS
Etika bisnis AS
didasarkan pda tiga keyakinan dasar antara lain :
1.
Etika prostestan
Pandaangan
yang dikenal sebagai etika prostestan mendorong kerja keras untuk menghasilkan
uang.
2.
Etika persaingan bebas
Dasar
teori ini adalah keyakinan bahwa mementingkan diri sendiri tidak merugikan
masyarakat. Masyarakat akan memperoleh lebih banyak manfaat dari ekonomi
berorientasi laba daripada jika tujuan utama bisnis adalah kebaikan sosial.
3.
Survival
of the fittest
Survival of the fittest (yang
terkuat yang bertahan) dapat diterima asalkan perusahaan bersaing secara wajar.
Alasannya, persaingan bekerja sebagai proses seleksi untuk memangkas
perusahaan-perusahaan yang memberi kontribusi paling sedikit pada kebaikan
sosial.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan
antara CEO denga perusahaan merupakan dasar budaya etika jika perushaan harus
etis maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya.
Manajemen puncak bertidkan dengan memberi contoh perilaku ini adalah budaya
etika.
Bagaimana
budaya etika diterapkan
Tugas
manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikannya menyebar diseluruh
organisasi melalui semua tingkatan dan
menyentuh semua pegawai. Para eksekutif mencapai penerapan ini melalui suatu
metode tiga lapis yaitu :
1.
Corporate
Credo: adalah suatu pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai
yang ditegakkan perusahaan.
2.
Program etika: adalah suatu sistem yang
terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam
melaksanakan corporate credo.
3.
Kode etik khusus perusahaan: banyak
perusahaan telah merancang kode etik perusahaan mereka sendiri. Kadang-kadang
kode inin diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
ETIKA DAN JASA
INFORMASI
Pandangan umum pada
saat ini adalah bisnis perlu lebih berkomitmen pada etika komputer
Apakah
etika komputer
James
H Moor, profesor Darmouth mendefinisikan etika komputer sebagai analisis
mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta formulasi dan
justifikasi kebijakan untuk mengguanakan tersebut secara etis.
Alasan
pentingnya komputer
Ada tiga alasan utama
minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer yaitu :
1.
Kelenturan logika
2.
Faktor transformasi
3.
Faktor tak kasat mata
HAK SOSIAL DAN KOMPUTER
Mayarakat memiliki
hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer antara lain adalah :
1.
Hak atas komputer
2.
Hal atas akses komputer
3.
Hak atas keahlian komputer
4.
Hak atas spesialis komputer
5.
Hak atas pengambilan keputusan komputer
6.
Hak atas informasi
Hak
atas informasi dibedakan menjadi 4 yaitu
:
·
Hak atas privasi
·
Hak ats akurasi
·
Hak ats kepemilikan
·
Hak atas akses
Kontrak
sosial dan jasa
Jasa
informasi membuat kontrak tersebut dengan individu dan kelompok yang
menggunakan atau yang dipengaruhi oleh output
infromasinya. Kontrak ini tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala
sesuatu yang dilakukan jasa informasi. Kontrak tersebuit menyatakan bahwa:
1.
Komputer tidak akan digunakan untuk
sengaja mengganggu privacy seseorang
2.
Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan
akurasi pemrosesan komputer
3.
Hak milik intelektual akan dilindungi
4.
Komputer akan dapat diakses masyarakat
sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi.
KODE-KODE ETIK
Kode
perilaku profesional ACM
ACM
dibentuk pada tahun 1947 dan sekarang merupakan perkumpulan profesional
komputer AS tertua dan memiliki 80.000 anggota di seluruh duniia. Kode perilaku
profesional ini terdiri dari lima canon
;
1.
Seorang anggota ACM selalu bertindak
dengan imntegritas
2.
Seorang anggota ACM harus berusahan
meningkatkan kemampuannya serta kemampuan dan prestasi profesi
3.
Seorang anggota ACM bertanggung jawab atas pekerjaannya
4.
Seorang anggota ACM bertindak dengan
tanggung jawab profesional
5.
Seorang anggota ACM harus menggunakan
pengetahuan dan keahlian khususnya untuk kesejahteraan umat manusia.
Kode
ACM ini mengakui tanggung jawab anggota ACM pada diri sendiri, profesi dan
kesejahteraan umat manusia.
Kode
etik DPMA
DPMA
didirika pada tahun 1951 dan memiliki sekitar 35.000 anggota diseluruh dunia.
Misinya adalah “menjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggung
jawab untuk kebaikan para anggotanya, para pemberi kerja dan masyarakat
bisnis”. Kode etik DPMA terdiri dari standards
of conduct (standar perilaku) yang menguraikan kewajiban manajer pengolahan
data pada manaejemen perusahaan, rekan anggota DPMA, masyrakat dan pemberi
kerjanya.
Kode
etik ICCP
Kode
etik ICCP menyatakan bahwa para anggotanya bertanggung jawab pada profesi,
pemberi kerja dan kliennya. Kode ini dimasukan dalam code of conduct, yang bersifat permanen yang menangani
masalah-masalah seperti tanggung jawab sosial dan pertentangan kepentingan.
Kode etik ICCP juga mencakup code of good
practice yang diperbarui secara berkala. Salah satu kode tersebut
menyatakan bahwqa pelanggaran dapat mengakibatkan sertifikasi dicabut. Kode
etik ICCP adalah satu-satunya kode etik yang mempunyai sanksi.
Kode
etik ITAA
ITAA
didirikan tahun 1961 sebagai suatu asosiasi bagi organisasi-organisasi yang
memasarkan perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.
Keanggotaannya meliputi ratusan perusahaan seperti microsoft dan lotus
development corporation. Kode ITAA terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang
mengatur penilaian, komunikasi dan kualitas jasa dengan klien. Perusahaan dan
pegawai diharapkan menegakkan integritas profesioanal industri komputer
Model
SRI
Model
SRI ini unik karena tidak terbatas pada profesional komputer yang beroprasi
dalam lingkungan bisnis tetapi luas jangkaunnya. Model SRI merupakan sebuah
daftra sederhana mengenai subyek lingkungan dan obyek. Subyek meliputi berbagai
macam orang yang menggunakan komputer atau yang terkena pengaruhnya. Subyek ini
berada dalam lingkungan yang beragam dan terlibat dalam masalah-masalah etika
dasar atau obyek. Kode etik apapun pasti menjangkau semua elemen-elemen ini.
Menggabungkan
PAPA dari Mason
Dipandang
dalam persepktif ini suatu kode etik harus mengatur tanggung jawab tiap subyek,
dalam tiap lingkungan untuk tiap objek. Misalnya seorang spesialis informasi
dalam lingkungan pemerintah memiliki tanggung jawab tertentu dalam hal akurasi.
Menempatkan
kode etik dalam persepektif
Seberapa
jauh etika komputer tercapai dalam perusahaan sangat ditentukan oleh keyakinan
etis para spesialis informasi dan efektivitas program etika yang dapat
diterapkan.
ETIKA DAN SPESIALIS
INFORMASI
Banyak
peneliti telah mempelajari keyakinan etis p[ara spesialis informasi. Sejumlah
penelitian telah dilakukan pada spesialis informasi yang bekerja maupun pada
mahasiswa sistem informasi. Penelitian ini biasanya menggunakan skenario
pertentangan etika, yang merupakan penggambran tindakan-tindakan tertentu yang
harus di evaluasi oleh subyek sebagai etis atau tidak etis. Skenario ini
karenanya cara mengukur keyakinan etis subyek tersebut.
Penelitian
SRI
Dua
penelitian selama tahun 1970-an dan 1980-an memberikan sebagaian besar data
yang menggambarkan keyakinan atis dari para spesialis informasi yang bekerja. Penelitian
pertama dibuat tahun 1977, disponsori oleh SRI internasional, dan terdiri dari
suatu lokakarya etika ilmu dan tekhnologi komputer yang menggunakan skenario
pertentangan etika. Sepuluh tahun kemudian penelitian ini diulang untuk
memasukan teknologi baru dalam skenario yang telah diperbarui.
·
Peserta penelitian
·
Skenario pertentangan etika
·
Hasil penelitian
Penelitian
Susan Athey atas mahasiswa High-Tech
Pada
tahun 1993 Susan Athey seorang profesor sistem informasi komputer di Colorado
University melakukan pencobaan yang membandingkan keyakinan etis 65 mahasiswa
IS dan ilmu komputer dengan keyakinan etis para pakar SRI. Athey menggunakan
tujuh dari skenario SRI dan menemukan bahwa para mahasiswa berbeda pendapat
dengan sepuluh keputusan para pakar.
Penelitian
Paradice atas Mahasiswa IS dan non-IS
Sebagian
merupakan mahasiswa IS dan sebagian bukan. Salah satu tujuan penelitian adalah
untuk membandingkan keyakinan etis kedua kelompok. Paradice menemukan perbedaan
yang mencolok menegnai persepsi kewajiban staf SIM. Mahasiswa non-SIM
menganggap bahwa programer harus bertanggung jawab atas akuransi
program-programnya. Mahasiswa SIM menunjukan perasaan yang lebih kuat mengenai
tanggung jawab profesional namun lebih toleran mengenai penggandaan perangkat
lunak.
Menempatkan
keyakinan etis spesialis informasi dalam perspektif
Penelitian
atas keyakinan etis mahasiswa komputer lebih banyak dibuat daripada penelitian
ats spesialis informasi yang bekerja. Walau tidak ideal pola penelitian ini
masih berguna. Seperti ditunjukan oleh Paradice, mahasiswa tingkat akhir hanya
selangkah lagi untuk menjadi profesional yang bekerja.
ETIKA DAN CIO
Prilaku
CIO dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : faktor hukum, budaya etika
perusahaan, tekanan sosial, tekanan pribadi dan kode etik profesi.
Persepsi
etika CIO
Seberapa
baik etika CIO bertahan pada pengaruh-pengaruh ini ? suatu indikasi yang baik
datang dari penelitian yang dibuat oleh dua profesor University Of Missisippi
Scott bJ. Vitell dan Donald L Davis. Mereka mengumpulkan data dari 61
profesional SIM, mulai drai programmer hingga manajer SIM. Data penelitian ini
menggambarkan bagaimana etika mempengaruhi kinerja manajer, sesuai persepsi
manajer dan bawahannya.
1.
Memanfaatkan kesempatan untuk bertindak
tidak etis
2.
Etika membuahkan sukses
3.
Perusahaan dan manajer memiliki tanggung
jawab sosial
4.
Manajer mendukung keyakinan etika mereka
dengan tindakan
Rencana
tindakan untuk mencapai operasai komputer yang etis
Donn
Parker dari SRI International menyarankan agar CIO mengikuti rencana sepuluh
langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standar etika dalam
perushaan.
1.
Formulasikan suatu kode perilaku
2.
Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan
dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer unutk pribadi dan hak
milik atas program dan data komputer
3.
Jelaskan sanksi yang akan diambil
terhadap pelanggar seperti teguran, penghetian dan tuntutan
4.
Kenali perilaku etis
5.
Fokuskan perhatian pada etika melalui
program-program seperti pelatihan dan bacaan yang disyaratkan
6.
Promosikan UU kejahatan komputer dengan
memberikan informasipada karyawan
7.
Simpan suatu catatan formal yang
menetapkan pertanggung jawaban tiap spesialis informasi untuk semua
tindakannya, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti
audit etika
8.
Dorongan penggunaan program-program
rehabilitasi yang memperlakukan pelanggaran etika dengan cara yang sama seperti
perushaan memperdulikan pemulihan bagi alkoholik atau penyalahguna obat bius
9.
Dorong partisipasi dalam perkumpulan
profesional
10.
Berikan contoh
Menempatkan
etika komputer dalam perspektif
Berbagai
masalah sosial yang gawat ada sekarang ini, karena pemerintah dan organisasi
bisnis gagal untuk menegakkan standart etika tertinggi dalam penggunaan
komputewr. Masalah ini ada dalam bentuk pelanggaran privacy dan pembajakan
perangkat lunak. Walau statistik menunjukan pelanggaran etika yang luasnamun
diperekirakan banyak perusahaan dna manajernya yang tidak hanya menyadari
tanggung jawab etis mereka namun juga jujur berusaha untuk berpegang pada
etika.
Komentar
Posting Komentar