BAB
5
PENILAIAN
SURAT BERHARGA
PENDAHULUAN
Harga
(nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan
kepada pemegang surat berharga tersebut. Beberapa jenis surat berharga
mempunyai skedul pemberian aliran kas dimasa mendatang yang cukup jelas,
sedangkan beberapa jenis yang lain
mempunyai skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun
demikian basis penilaian yang dipakai tetap sama, yaitu present value aliran kas dimasa mendatang. Bab ini dimulai dengan
membicarakan penilaian obligasi, diteruskan sampai penilaian saham dan saham
preferen dan diakhiri dengan pembicaraan aplikasi konsep penilaian untuk
perusahaan. Bagian terakhir tersebut menunjukan bahwa konsep penilaian
mempunyai aplikasi yang cukup luas.
PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi
adalah surat utang yang dikeluarkan oelh perusahaan atau negara. Jangka waktu
jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek seperti satu tahun
dan ada yang jangka panjang yaitu 30 tahun. Bahkan ada obligasi yang
dikeluarkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tidak terbatas. Obligasi
tersebut dinamakan consol. Obligasi
mempunyai ciri pembayran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.
Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut :
1.
Nilai nominal : harga yang tercantum pada surat obligasi.
2.
Kupon tingkat bunga : tingkat bunga
(dalam persentase berdasarkan nilai nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak
penerbit obligasi.
3.
Jatuh tempo : jangka waktu (usia) suatu
obligasi biasanya ditetapkan dalam satuan tahun. Pada saat jatuh tempo,
penerbit obligasi mempunyai kewajiban untuk melunasi pemegang obligasi sebesar
nilai nominalnya.
Penilaian
obligasi berdasarkan aliran kas
Nilai
suatu obligasi bisa dihitung sebagai prsent
value dari aliran kas yang akan diterima dimasa mendatang oleh pemegang
obligasi. Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini 

Harga pasar obligasi
tidak akan konstan sepanjang usia obligasi tersebut. Tingkat keuntungan yang
disyaratkan (kd) bisa berubah. Tingkat keuntungan yang disyaratkan tersebut
merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas resiko dan premi resiko, seperti
berikut ini :
Tingkat keuntungan yang
disyaratkan = tingkat keuntungan aset bebas resiko + premi resiko
Tingkat keuntungan aset
bebas resiko dan premi resiko tergantung dari beberapa faktor sewbagai berikut
ini :
1.
Premi
maturity
Jangka
waktu (jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan tingkat keuntungan yang
disyaratkan. Semakintinggi jatuh tempo, akan semkin tinggi tingkat keuntungan
yang disyaratkan.
2.
Premi
kebangkrutan
Perusahaan
yang mempunyaia resiko kebangkrutan yang lebih tinggi akan meningkatkan tingkat
keuntungan yang disyaratkan.
3.
Premi
likuiditas
Semakin
likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan.
4.
Premi
inflasi
Secara
umum jika inflasi meningkat maka tingkat bunga nominal juga akan meningkat
termasuk tingkat bunga investasi bebas resiko. Tingkat bunga nominal bisa dituliskan
sebagai berikut :
Tingkat
bunga nominal = tingkat bunga riil + inflasi
Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC) dan yield
YTM
adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi
tersebut dipegang sampai jatuh tempo. Sedangkan tingkat keuntungan yang
diperoleh investor jika investor tersebut memegang obligasi sampai dilunasi
disebut dengan yield to call. Dalam
beberapa publikasi keuangan, seringkali ditemui istilah yield obligasi atau lebih di sering dipakai sebagai yield saja. Yield dihitung sebagai berikut :
Yield
=
bunga / harga pasar obligasi
Yield
bukan
merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor obligasi. Tetapi yield sering dipakai sebagai indikator
tingkat keuntungan.
Obligasi
dengan tingkat suku bungan setiap semester
Beberapa
kebanyakan obligasi membayar bungaa tidak setiap tahun, tetapi beberapa kali setiap
tahun. Biasanya obligasi membayar bunga setiap semester (setenagh tahun).
Perhitungan harga obligasi dengan bunga setiap semester pada dasarnya sama,
tetapi ada beberapa penyesuaian :
1.
Kupon bunga dibagi dua (karena bunga
dibayar setiap semseter)
2.
Jangka waktu obligasi dikalikan dua
3.
Tingkat diskonto juga dibagi dua
Berikut ini formula
yang dipakai untuk menghitung obligasai dengan karakteristik seperti yang
disebutkan diatas :
Risiko
tingkat bunga
Tingkat
bunga bisa berubah-ubah tergantung banyak faktor. sebagai contoh jika inflasi
meningkat maka tingkat bunga juga cenderung akan meningkat.
Jangka
waktu obligasi
Eksposur
terhadap resiko tingkat bunga tersebut tergantung dari beberapa faktor. salah
satu faktor adalah jangka waktu obligasi. Obligasi dengan jangka waktu lebih
panjang, cateris paribus mempunyai
eksposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligsi jangka
waktu yang lebih pendek.
Obligasi
tanpa bunga dan obligasi kupon berharga
Obligasi
tanpa bunga adalah obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum jatuh tempo.
Obligasi tersebut dinamakan sebagai zero
coupon bond atau zeroes. Obligasi
tersebut berbeda dengan obligasi biasa (yang dengan bunga), karena obligasi
biasa membayarkan bunga setiap periode tertentu (misal tahun0, sampai jatuh
tempo. Formula untuk menghitung harga obligasi tanpa kupon adalah sebagai
berikut :
Harga = Nilai Nominal /
(1+r)n
Dimana
: r = tingkat bunga
n = periode
PENILAIAN
SAHAM
Saham merupakan bukti kepemilikan
seseorang yang mempunyai saham atau suatu perusahaan berarti dia memiliki
perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas deviden, jika deviden tersebut
dibayarkan. Sama seperti penilaian obligasi, penilaian saham juga didasarkan
pda present value aliran kas yang
akan diterima oleh pemegang saham dimasa mendatang. Karena pemegang saham akan
menrima captal gain (loss) maka
aliran kas yang relevan untuk pemegang saham adalah dividen dan capital gain. Capital gain (loss) adalah
selisih antara jual dengan harga beli.
Penilaian saham yang
dipegang stau periode
Formula
yang digunakan untuk penilaian saham yang di pegang satu periode sebagai
berikut :
Dimana
: Po =PV = harga saham yang pantas
D1= dividen yang akan dibayakan satu tahun mendatang
P1 = harga saham satu tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham tersebut
Penilaian saham yang
dipegang selamanya
Sebagian
pemegang saham melihat investasi saham sebagai investasi jangka panjang. Dalam
situasi ini aliran kas yang relevan untuk pemegang saham adalah deviden, karena
diasumsikan saham akan dipegang selamanya. Model penilaian tersebut sering disebut
juga juga sebagai model penilaian dividen (dividen
valuation model). Karena akan dipegang selamanya (jangka panjang), investor
akan memperoleh dividen bukannya capital
gain. Dengan demikian harga saham ditentutakn oleh nilai sekarang dari
aliran kas yang akan diterima investor dalam bentuk dividen.
Ada
beberapa variasi dalam model terssebut :
1. Model
dividen konstan
2.
Model dividen tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan konstan
3. Model
dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
Model dividen konstan
Model
ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh dan saham dipegang selamanya. Harga
saham menurut model tersebut bisa dituliskan sebagai berikut ini :
Dimana
: PV = harga saham
D = dividen perperiode yang
besarnya konstan
ks = tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemegang saham
perhitungan
diatas bisa disederhanakan menjadi sebagai berikut ini ;
Po
=D/ks
Metode dividen tumbuh
dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
Model dividen dengan
tingkat pertumbuhan yang tidak konstan
Dalam
model ini saham diasumsikan tumbuh cepat pada tahun-tahun awal kemudian tumbuh
melambat dengan konstan selamanya.formula untuk menghitung saham seperti ini
bisa diteluskan sebagai berikut :
Sumber pertumbuhan
Tingkat
pertumbuhn tersebut dapat dipakai sebagai proksi untuk tingkat pertumbuhan
dimasa mendatang. Tentu saja dengan asumsi : pola yang terjadi adalah stabil,
sehingga data masa lalu dapat dipakai untuk memprediksi masa mendatanag.
Alternatif menghitung tingkat pertumbuhan adalah sebagai berikut
g
= ROI x investmen rate
model kelipatan (multiple)
alternatif
metode penilaian saham adalah penggunaan kelipatan (multiple) seperti price earning ratio (PER). price to book value (PBV) PER bisa
dituliskan sebagai berikut :
Metode
PBV mempunyai penggunaan yang sama dengan metode PER. PBV bisa dituliskan
sebagai berikut :
Harga
saham menurut model PV aliran kas bisa dituliskan sebagai berikut ini :
SAHAM
PREFEREN
Saham
preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan
obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham) tetapi
dividen tersebut dibayar tetap berdasarkan presentase tertentu dari nilai
nominal saham preferen. Dengan demikian formula untuk menghitung saham preferen
adalah:
PV
= (D/kp)
Dimana
= PV = harga saham preferen
D = dividen saham preferen
kp = tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk saham preferen tersebut
PENILAIAN
SUATU PERUSAHAAN
Konsep
penilaian seperti yang telah dibicarakan sebelumnya bisa dipakai untuk
menghitung nilai yang pantas tersebut. Sama seperti sebelumnya, pada dasarnya
kita ingin menghitung present value dari
aliran kas yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Ada dua hal yang
harus diperhatikan :
1. Fokus
kita adalah pada aliran kas bukannya laba/rugi akuntasi.
2. Kita
memfokuskan pada aliran kas total yang akan diterima oleh semua investor
(pemegang saham dan pemegang utang)




ok
BalasHapus