MANAJEMEN KEUANGAN

BAB 6
ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

PENDAHULUAN
Pada bagian awal kita kan membicarakan tentang penyusunan aliran kas dalam penganggaran modal. Setelah aliran kas tersusun bagian berikutnya membicarakan bagaimana mengevaluasi aliran kas tersebut. Beberapa kriteria penilaian investasi bisa digunakan untuk mengevaluasi aliran kas. Kriterian penilaian investasi mencangkup beberapa teknik seperti accounting rate of return, payback period, internal rate of return, net present value dan profitability index. Bab ini menunjukan bahwa metode penialaian net present value merupakan metode yang terbaik dibandingkan dengan metode-metode lainnya. Metode penilaian net present value membutuhkan biaya modal sebagai discount rate. Dalam bab ini, discount rate  diasumsikan sudah diketrahui (given). Bab berikutnya mengenai resiko dan return (tingkat keuntungan) akan membicarakan perhitungan biaya modal yang dipakai sebagai discount rate dalam penggunaan net present value.

MENAKSIR ALIRAAN KAS
Beberapa petimbangan dalam menaksir aliran kas
 Dalam analisis keputusan investasi, ada beberapa lanagkah yang akan dilakukan :
1.      Menaksir aliran kas dari investasi tersebut.
2.      Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang.
3.      Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti pay back period, NPV dan IRR
4.      Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.
Dalam menaksir aliran kas ada beberapa ada beberapa yang harus di pertimbangkan :
1.      Aliran kas versus keuntungan akuntansi
Fokus dari manajemen keuangan dan analisis investasi adalah kas bukannya keuntungan akuntansi. Keuntungan akuntasni tidak selalu berarti aliran kas. Cara yang langsung bisa dilakukan dengan mengidentifikasi item-item mana yang termasuk kas masuk dan mana yang termasuk kas keluar. Sebagai contoh jika penjualan dilakukan secara kresit maka sebagian penjualan akan menjadi kas pada bulan ini (atau tahun ini) sebagian lagi akan menjadi kas pada bulan (tahun) depan. Jika kita mempunyi informasi yang cukup kita bisa memilah-milah mana yang kas dan mana yang bukan, atau kapan menjadi kas. Jika tidak ada informasi yang cukup pendekatan diatas yang sering dilakukan.   
2.      Incremental cash flow, sunk cost , biaya kesempatan (opportunity cost) dan aknibalisasi pasar
Aliran kas yang akan kita perhitungkan adalah aliran kas yang muncul karena keputusan mwnjalankan investasi yang sedang dipertimbangkan. Aliran kas yang tiak relevan tidak akan masuk dalam analisis. Aliran kas yang relevan tersebut sering diberi nama sebagai incremental cash flow. Sedangkan sunk cost adalah biaya yang sudah tertanam dan sudah hilang, keputusan untuk menerima atau menolak usulan investasi tidak akan dipengaruhi oleh sunk cost. Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah item lain yang perlu diperhatikan sedangkan kanibalisasi produk juga merupakan item yang relevan.
3.      Fokus pada aliran kas karena keputusan investasi, bukan karena keputusan pendanaan 
Aliran kas yang dihasilkan dari keputusan pendanaan harus dihilangkan/dikeluarkan dari analisis.

Jenis-jenis aliran kas berdasarkan dimensi waktu
Berdasarkan dimensi waktu aliran kas bisa digolongkan kedalam tiga jenis :
1.      Aliran kas awal (initial cash flow)
Aliran kas awal terjadi pada awal kegiatan investasi. Biasanya diasumsikan terjadi pada tahun ke-0 (sebelum investasi dilakukan). Aliran kas tersebut biasanya merupakan aliran kas keluar (cash outflow). Biasanya kas keluar tersebut dipakai untuk investasi pada aktiva tetap (pabrik dan aktiva tetap lainnya) dan investasi pada modal kerja. Tanpa modal kerja kegiatan investasi tidak akan jalan. Invesatsi menyediakan pabriknya (aktiva tetap). Sementara modal kerja (piutang, persediaan) dibutuhkan agar pabrik bisa berjalan. Perhitungan kebutuhan modal kerja bisa dijumpai pada bab mengenai modal kerja.  
2.      Aliran kas operasional (operational cash flow)
Jika aktiva tetap (misal pabrik) sudah berdiri, investasi mulai menghasilkan aliran kas masuk dari misal penjualan. Aliran kas operasional biasanya merupakan aliran kas masuk, yang di peroleh setelah perusahaan beroprasi.
3.      Aliran kas terminal (terminal cash flow)
Aliran kas terminal terjadi pada akhir proyek investasi. Biasanya pada dua item yang terjadi pada akhir proyek. 1. Penjualan nilai residu aktiva tetap dan 2. Modal kerja kembali.

Kriteria penilaian investasi
Ada beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi
1.      Payback period
Payback period ingin melihat seberapa lama investasi bisa kembali. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi. Kelemahan dari payback period adalah tidak memperhitungkan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode payback.
2.      Accounting rate of return (AAR)
Metode AAR menggunakan keuntungan sesudah pajak, dibagi dengan rata-rata nilai buku investasi selama usia investasi. AAR mempunyai kelemahan yang mencolok pertama yaitu AAR menggunakan input yang salah yaitu laba akuntansi bukannya aliran kas, input yang salah akan menghasilkan output yang salah juga (garbage in garbage out). Kedua AAR tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
3.      Discounted payback period
Metode ini berusaha menghilangkan kelemahan payback period yang tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Dengan metode ini aliran kas di present value-kan sebelum dihitung payback period-nya.
4.      Net present value
Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini
NPV > 0 usulan investasi diterima
NPV < 0 usulan investasi ditolak.
5.      Internal rate of return (IRR)
IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini :
IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan = usulan investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan = usulan investasi ditolak
Profitabillity index
Profitabllity index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliram kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini
PI >1 investasi diterima
PI <1 investasi ditolak
PI mempunyai manfaat  lain yaitu dalam situasi keterbatasan modal (capital rationing) dalam situasi tersebut PI digunakan untuk merangking usulan investasi.

Perbandingan metode NPV, IRR dan PI
Dari kelima metode yang disebutkan diatas hanya metode NPV, IRR dan PI yang mempunyai landasan teoritis yang paling kuat ketiganya memperhitungkan nilai waktu uang, memfokuskan pada aliran kas dan memperhitungkan semua aliran kas yang relevan. Dalam situasi yang normal ketiga metode tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama. Dengan demikian jika NPV mengatakan bahwa proyek tertentu diterima maka metode IRR dan IP juga akan mengatakan hal yang sama. Tetapi pada situasi tertentu ada kemungkinan munculnya konflik antara metode-metode tersebut.

Metode NPV dengan IRR
Untuk membandingkan keduanya kita akan membedakan usulan investasi menjadi dua jenis 1. Muctually exclusive (saling menghilangkan) dan 2. Independent (bebas).

Proyek yang independen
Dua proyek dikatakan independen jika keputusan akan suatu proyek tidak mempengaruhi proyek lain

Proyek yang mutually exclusive
Dua proyek dikatakan mutually exclusive , jika keduanya saling menghilangkan.
Keputusan untuk proyek yang mutually exclusive.
Jika terjadi konflik antara IRR dengan NPV beberapa hal yang bisa dilakukan :
1.      Menggunakan NPV. Penggunaan NPV lebih kuat dibandingkan dengan metode lainnya.
2.      Menghitung NPV untuk aliran kas tambahan
3.      Menghitung IRR untuk aliran kas tambahan.

Metode NPV dengan PI
Jika proyek yang kita analisis bersifat independen maka kkeputusan NPV dengan PI akan konsisten satu sama lain. Dalam hal ini proyek dengan NPV yang positif juga mempunyai PI yang lebih dari satu. Masalah yang timbul untuk PI adalah untuk usulan investasi yang mutually exclusive.

Kriteria investasi dalam praktek

Pada kondisi normal ketiga tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang konsisten satu sama lain. Dalam beberapa situasi bisa terjadi konflik (ketidka konsistenan) antara ketiga merode tersebut. Jika terjadi konflik NPV yang seharusnya dipakai sebagai kriteria investasi. Alternatif lain adalah dengan menggunakan IRR atau PI untuk aliran kas tambahan (incremental cash flow) atau MIRR (modified internal rate of return), jika kita menggunakan IRR. Alternatif kriteria investasi tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama dengan kesimpulan dari NPV. 

Komentar

Posting Komentar